Friday, October 16, 2009

the promise

kepala ini sudah mumet dan macet, mungkin ngambek karena sudah 2 minggu ini diajak marathon terus, otak dan badan bersamaan. ide itu tercetus dalam perjalanan pulang kantor kemarin. setelah survei kecil saya tentang ide artikel ini belum juga membuahkan hasil, tiba-tiba saya teringat pada gadis berusia 8 tahun ini.

sekitar pukul 8 malam saya menghubunginya lewat telepon. Syukurlah, ia belum tidur. ngalor ngidul kami ngobrol, dan saya jadi tersenyum sendiri saat ia di seberang sana asyik bercerita tanpa alur tentang berbagai topik hewan dan sains favoritnya. pop. pop. pop. seperti semangkuk biji jagung yang sedang dipanaskan dalam microwave, ide-ide pun bermunculan dalam benak.

ha ha.. rupanya si gadis kecil betul-betul belum mengantuk. Ia bahkan bercerita detail tentang visualisasi artikel itu."Aku pengen kaya yang di komik-komik gitu lho mba," ujarnya. "Gambarnya lucu-lucu, terus ada sejarahnya juga dari ini terus ke sini terusss aja sampai sekarang," tambahnya lagi. Setengah geli mendengarnya, tapi saya tahan untuk tidak tertawa. Kami sedang membahas ide untuk membuat artikel sejarah sains. Wah, semangat sekali dia. Kalah saya.

Sayangnya diskusi asyik ini berakhir karena ia harus segera tidur. Saya pun harus berkejaran dengan deadline. Saat sedang menyiapkan bahan-bahan di kamar, pintu diketuk. Tok. Tok. Tok.

"Siapa?"

"Ada kiriman buku, Mba." suara PRT kami.

"Buku? Dari siapa?" ujar saya sambil melirik jam di dinding. 21.30. cukup larut, dan dahi saya sedikit mengernyit, siapa ya malam-malam kirim buku untuk saya.

oh, ya ampun. saat saya melihat bungkusan itu, saya teringat pembicaraan dengan si gadis kecil tadi. "Aku punya gambar-gambarnya. Nanti ya aku kasih lihat mba gambarnya." Di benak saya, esok atau lusa, jika sempat saya akan main ke rumahnya untuk melihat gambar-gambar seperti apa yang ia inginkan. Toh, saya sudah paham konsep yang ia jabarkan.


Di benak siswi kelas 4 SD ceritanya lain lagi...


di pangkuan saya sekarang ada 15 judul buku tebal dan tipis, yang bercerita tentang satwa, sains, teknologi dan ilmu pengetahuan. "Halo Dino", "Penemuan Kapal Selam", "3 Menit Alam Semesta", adalah beberapa judul dari buku-buku yang dibungkus dalam tas kresek putih yang bertuliskan "Fadel Textile, Pasar Cipadu Jaya".

langsung terbayang dua pasang tangan kecil (saya yakin si adik ikut nimbrung milih-milih buku, karena punya dia juga eksis di kiriman itu. hehe..) memilah buku, mengantonginya, dan meminta tolong untuk mengirimkannya ke rumah saya. Sudah pasti ini hasil mereka membongkar lemari bacaan malam itu sebelum mereka cuci kaki, sikat gigi, dan pergi tidur..

pelajaran berharga untuk saya tentang tepat janji. :)

Thursday, August 13, 2009

the old recipes

LIFEBOOK 2009 - 2010

Health:
1. Drink plenty of water
2. Eat breakfast like a king, lunch like a prince and dinner like a beggar
3. Eat more foods that grow on trees and plants, and eat less food that is manufactured in plants
4. Live with the 3 E's -- Energy, Enthusiasm, and Empathy
5. Make time for prayer
6. Play more games
7. Read more books than you did in 2008
8. Sit in silence for at least 10 minutes each day
9. Sleep for 7 hours
10. Take a 10-30 minutes walk every day ---- and while you walk, smile



Personality:
11. Don't compare your life to others'. You have no idea what their journey is all about.
12. Don't have negative thoughts or things you cannot control. Instead invest your energy in the positive present moment
13. Don't over do ; keep your limits
14. Don't take yourself so seriously ; no one else does
15. Don't waste your precious energy on gossip
16. Dream more while you are awake
17. Envy is a waste of time. You already have all you need..
18. Forget issues of the past. Don't remind your partner with his/her mistakes of the past. That will ruin your present happiness.
19. Life is too short to waste time hating anyone. Don't hate others.
20. Make peace with your past so it won't spoil the present
21. No one is in charge of your happiness except you
22. Realize that life is a school and you are here to learn. Problems are simply part of the curriculum that appear and fade away like algebra class but the lessons you learn will last a lifetime.
23. Smile and laugh more
24. You don't have to win every argument. Agree to disagree.

Community:
25. Call your family often
26. Each day give something good to others
27. Forgive everyone for everything
28. Spend time with people over the age of 70 & under the age of 6
29. Try to make at least three people smile each day
30. What other people think of you is none of your business
31. Your job won't take care of you when you are sick. Your family and friends will. Stay in touch.

Life:
32. Do the right things
33. Get rid of anything that isn't useful, beautiful or joyful
34. GOD heals everything
35. However good or bad a situation is, it will change
36. No matter how you feel, get up, dress up and show up
37. The best is yet to come
38. When you awake alive in the morning, thank GOD for it
39. Your Inner most is always happy. So, be happy.

Last but not the least :

40. Do forward this to everyone you care about .

-----------------------------------------------------

thanks baby jengky :)

Monday, July 13, 2009

modal terbaik

Man Purposes, God Disposes

.. karena itu ada pelajaran tentang sabar dan ikhlas. materi ujian untuk naik kelas, kata ibu saya. saat kita ingin membeli sebuah keinginan, menggenggam mimpi-mimpi, walaupun tidak tahu hasil akhirnya seperti apa, tapi boleh kan kita membelinya dengan modal terbaik yang kita punya?

seperti..
saat kita mau ke pasar ikan dan berharap mendapat hasil laut terbaik. tentu kita berangkat cukup pagi, membawa uang secukupnya yang bisa ditukar dengan ikan kakap terbesar yang paling segar. masalah nanti ternyata ikan itu sudah tidak ada di pasar karena sudah habis terjual atau sedang tidak musim, yaa.. mungkin Tuhan dan alam menakdirkan hari itu kita tidak makan ikan kakap. belum rejeki.

kalau kata teman saya, niat yang baik saja belum cukup, diperlukan cara-cara terbaik untuk mewujudkannya. yah.. manusia memang ngga sempurna, di antara usaha dengan ukuran kita tentang 'terbaik' pasti akan ada aja sih misleknya..

yuk, membeli dengan modal-modal terbaik.. :)

Tuesday, June 23, 2009

tepi-tepi serak

sambil melangkah peri-peri
kadang satu lompat pasti
kadang ragu
tapi terus melangkah maju

rencana susun rapi
baca jaga dari segala sisi
jalan panjang seolah gelap tak bertepi
bekal pelita itu kadang redup
kadang pendar-pendar
kami jaga ganti-ganti

cahaya datang
kami bersorak riang
terang benderang
mungkin terlalu terang
sehingga silau memandang


lengah batu diantuk
jatuh
sibuk mengaduh
patah
padam

riang sorak sorai tadi
tinggal serak suara tepi-tepi

sebentar,
buka-buka
saku satu dua
satu
dua
tiga
empat
seharusnya empat

tapi..
kemana empat?

....

kemana empat?

....

hm, saku-saku
isi satu-satu
sampai langkah
jalan bertepi tanpa peri-peri

Tuesday, June 16, 2009

aku dan para kamu

http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/06/16/1722294/pemilih.indonesia.masih.melihat.quottampilanquot.luar

ha.
tadi pagi saya ngobrol dengan teman seruangan tentang kebingungan saya menjelang juli nanti. ya, semakin dekat dengan hari pemilihan itu, saya semakin bingung tak tahu harus memilih siapa. awalnya saya kira saya sudah mantap dengan jodoh saya, pasangan ini dan anu. tapi beberapa minggu kemudian saya berubah pikiran. ah, sepertinya pasangan itu dan ini lebih meyakinkan.

eh, semakin ke sini semuanya keliatan banget ambisinya dan makin santer cela-celaan. ih. kok lucu ya? pada mau ngapain sih orang-orang itu?

iya ya.. kok sibuk betul, sampai emosi jiwa begitu membela diri? hehehe...

seperti rangkuman debat capres tadi malam (meski lebih tepat disebut kuis tebak capres, kl menurut saya, karena sama sekali ngga ada debat-debatnya): untuk memilih pasangan yang pro rakyat dan melanjutkan program dengan lebih cepat dan lebih baik.

huahahaha...
setiap mereka berusaha keraas memperlihatkan strategi perang mereka lah yang terbaik. hihihi.. kata mereka dan tim suksesnya, rakyat memang perlu pola kampanye yang seperti itu. seperti apa pak? bu? yang saling tuding? saling sindir? saling mengklaim sudah berbuat ini dan itu untuk rakyat, di masa kejayaan mereka masing-masing..? huihihi.. ini lucu. karena? karena apa ya?

ngga tau deh. menurut saya, kalau memang tulus mengakomodir kepentingan rakyat, simpelnya, untuk apa sih mereka gontok2an di panggung kampanye? kalau salah satu dari mereka menjadi pemimpin, berarti yang lain menjadi yang dipimpin kan? menjadi bagian dari komunitas rakyat itu sendiri. aduh, saya ini naif banget ya. ya, sudah jelaslah tidak mungkin semurni itu. meski bungkusnya sopan, wangi, rapi jali, pasti ada misi kheuseus yang mereka bawa. ada udang selalu di balik bakwan.. meski bakwan juga ngga selalu pake udang...

hahaha... ini tulisan apa sih? ngga mutu..

ya... saya kan cuma rakyat kecil yang biarpun bodoh dan buta politik merasa suaranya, yang bakal kadaluarsa lima tahun lagi, sangat mahal.. menyerahkan diri untuk dipimpin, disuruh apa-apa manut. ah aku kan tak mau salah pilih kamyu...

Wednesday, June 3, 2009

nyonya dari desa tetangga

Senyum ramah seperti tak pernah lepas dari wajahnya. Saya mengenalnya karena suaminya dulu pernah bekerja pada nenek membersihkan kebun dan merawat tanaman-tanaman nenek yang banyak itu. Sesekali ia datang saat nenek sedang perlu bantuan di dapur atau butuh tenaga tambahan untuk bersih2 rumah. Sekarang si suami sudah jarang beredar, sedang sibuk mengkaderkan diri di salah satu parpol berlambang matahari.

Iseng, sore itu saya mengajaknya ngobrol. Ingin tahu seperti apa hidup perempuan bersahaja ini. "eh yuk, pernah sedih ngga sih?" tanya saya penasaran melihat wajahnya yang slalu smiling all the time. jujur, saya sendiri merasa konyol dengan pertanyaan ini, buktinya dia menjawab sambil cengengesan.

"ah, mba. ya pernah dong.. saya mah suka sedih"
saya tersenyum, sedih kok bangga?
namun saya paham. maksudnya bukan suka sedih, tapi sering, banyak hal-hal yang kalau ia mau bisa ia jadikan bahan ratapan setiap saat.

Bukan, bukan sebuah pertanyaan naif yang saya lontarkan padanya.
Sambil tangannya terus mencari urat kaki yang mrengkel, yu kosim, bibi pijat ini bercerita tentang hidupnya.

Meski sudah sering bertemu, baru kali ini ia curhat pada saya. Anaknya 4 orang, yang pertama masih menganggur, yang kedua dan ketiga sudah bekerja. sementara si bungsu yang paling cantik, satu-satunya perempuan, masih bersekolah di SMK. "Biar cepet dapat kerja," ujar si iyuk.

Si sulung, usianya hanya terpaut 4 tahun dari saya. Harapan kedua orang tuanya pupus dilibas mobil sedan seorang mahasiswi kaya. Sebuah kecelakaan merenggut kaki kanan sang putra tersayang. Kecelakaan yang tidak perlu, jika saja perempuan muda itu mau mengurangi laju cepat mobil barunya dan lebih waspada. Ceroboh.

Keluarga si gadis menyatakan siap bertanggung jawab penuh. Didorong perasaan bersalah, mereka rajin menyantuni si sulung. setiap puasa,lebaran, ulang tahun, cek up ke dokter, hujan perhatian turun lebat; dari uang, baju, buku, makanan, bahkan membeli kaki palsu, saat waktunya tiba nanti... tapi sulung tidak mau. Ia marah, ia benci perempuan itu, perempuan ceroboh yang sudah mencabut paksa telapak kakinya. "Ngga bakalan deh dia mau pakai baju kalau tahu dikasih dari orang itu. sakit jiwanya (sakit hati)."

"Setiap hari, saat shalat saya juga nangis. tapi diem-diem, takut anak saya lihat, jadinya ntar dia ikutan sedih dah. kalau dipikir kenapa sih ya harus dia gitu? padahal kan dia masih muda ya. tapi ya udah lah, sekarang kan tinggal cari solusinya ya," kata iyuk sambil tetap tersenyum.

Yu Kosim selalu begitu. kalau ngobrol, mau sedih, seneng atau marah, raut mukanya selalu senyum, kata-katanya lugu dalam balutan dialek betawi-jawa.

malam kemarin kami bertemu lagi.

"gimana anaknya?"

"masih sama mba. nunggu lukanya kering." diam sesaat ia melanjutkan,
"saya lagi ngumpulin uang mba, buat beli kaki palsu."

"kan mahal yuk. memang ngga jadi dibeliin?"

"katanya sih begitu, masih belum jelas juga, tapi saya ngga mau tergantung. Lagipula kalau dia tau dari orang itu, pasti ngga bakalan dipake dah tuh kaki."

"Uangnya udah kekumpul yuk?"

"Yah, masih ngumpul dikit-dikit sih. Tapi saya paling ngga mau yang namanya ngemis. minta-minta belas kasihan orang gitu, saya ngga mau. Mau dikasih brapa juga sama orang, saya terima. Memang udah begitu rejekinya ya diterima. Saya percaya rejeki itu sudah diatur sama Allah, selama kita berusaha, pasti ada aja dah."

mantap kan?

Kalau dihitung dengan otak manusia mustahil keadaan itu bisa dicapainya. Brapa sih penghasilan buruh cuci dan tukang pijat? tapi semangatnya itu, keyakinannya pada
kuasa Tuhan dan optimisme dalam kerja kerasnya, bukan gerutu atau rutukan pada keadaan, patut diacungi jempol. tinggi-tinggi.

ah, kata siapa sih perempuan mahluk lemah?
salah itu...
perempuan itu kuat. :)

Tuesday, June 2, 2009

the pray

Dengan nama Allah atas diriku, hartaku, dan agamaku.
Ya Allah berikanlah aku kerelaan atas putusanMu dan berkahilah segala apa yang Engkau berikan padaku sehingga aku tiada suka mempercepat apa yang Engkau lambatkan dan memperlambat apa yang Engkau cepatkan. Ya Allah tiada yang mudah selain yang Engkau mudahkan dan kesulitan yang mudah jika Engkau menghendaki. (Doa Rasulullah SAW. HR. Ibnu Hibban)


To my dearest fella across another side of this extraordinary world, may this pray would strengthen you more.. :)

Friday, May 22, 2009

bagelen abadi

Apa sih yang kekal di dunia ini?
Ngga ada. Yang abadi ya cuma perubahan.

Kecenderungan, bakat, kemauan, kemampuan, dan kemauan menggunakan akal alias berpikir (saya percaya kalau cerdas bisa dilatih, bukan serta merta :) )
Saya pikir itu modal kita untuk mempercayai kapabilitas sebuah perubahan.. ah ya itu dia modal satu lagi, percaya..

hihi, amin. let's keep the faith

Thursday, May 14, 2009

MENANGIS

Hikmah ini dihadiahkan seorang paman yang baik untuk kami semua.


fr.: Emha Ainun Nadjib (1987)

Sehabis sesiangan bekerja di sawah-sawah serta di segala macam yang diperlukan oleh desa rintisan yang mereka dirikan jauh di pedalaman, Abah Latif mengajak para santri untuk sesering mungkin bersholat malam.

Senantiasa lama waktu yang diperlukan, karena setiap kali memasuki kalimat "iyyaaka na'budu" Abah Latif biasanya lantas terhenti ucapannya, menangis tersedu-sedu bagai tak berpenghabisan.

Sesudah melalui perjuangan batin yang amat berat untuk melampaui kata itu, Abah Latif akan berlama-lama lagi macet lidahnya mengucapkan "wa iyyaaka nasta'iin" .
Banyak di antara jamaah yang turut menangis, bahkan terkadang ada satu dua yang lantas ambruk ke lantai.

"Hidup manusia harus berpijak, sebagaimana setiap pohon harus berakar," berkata Abah Latif seusai wirid bersama. "Mengucapkan kata-kata itu dalam Al-Fatihah pun harus ada akar dan pijakan yang nyata dalam kehidupan. 'Harus' di situ titik beratnya bukan sebagai aturan, melainkan memang demikianlah hakikat alam, dimana manusia tak bisa berada dan berlaku selain di dalam hakikat itu."

"Astaghfirullah, astaghfirullah..," gemeremang mulut para santri. "adi, anak-anakku," beliau melanjutkan,"apa akar dan pijakan kita dalam mengucapkan kepada Allah ‘iyyaka na'budu’?"

"Bukankah tak ada salahnya mengucapkan sesuatu yang toh baik dan merupakan bimbingan Allah itu sendiri, Abah?" bertanya seorang santri. "Kita tidak boleh mengucapkan kata, Nak, kita hanya boleh mengucapkan kehidupan."
"Belum jelas benar bagiku, Abah?" "Kita dilarang mengucapkan kekosongan, kita hanya diperkenankan mengucapkan kenyataan." "Astaghfirullah, astaghfirullah..," geremang mulut para santri.

Dan Abah Latif meneruskan, "Sekarang ini kita mungkin sudah pantas mengucapkan iyyaka na'budu. KepadaMu aku menyembah. Tetapi kaum Muslimin masih belum memiliki suatu kondisi keumatan untuk layak berkata kepadaMu kami menyembah, na'budu."

"Al-Fatihah haruslah mencerminkan proses dan tahapan pencapaian sejarah kita sebagai diri pribadi serta kita sebagai ummatan wahidah. Ketika sampai di kalimat na'budu, tingkat yang harus kita telah capai lebih dari abdullah, yakni khalifatullah. Suatu maqom yang dipersyarati oleh kebersamaan kaum muslim dalam menyembah Allah di mana penyembahan itu diterjemahkan ke dalam setiap bidang kehidupan.
Mengucapkan iyyaka na'budu dalam sholat seyogianya memiliki akar dan pijakan dimana kita kaum muslim telah membawa urusan rumah tangga, urusan perniagaan, urusan sosial dan politik serta segala urusan lain untuk menyembah hanya kepada Allah. Maka anak-anakku, betapa mungkin dalam keadaan kita dewasa ini lidah kita tidak kelu dan air mata tak bercucuran tatkala harus mengucapan kata-kata itu?"

"Astaghfirullah, astaghfirullah..," gemeremang para santri.

"Al-Fatihah hanya pantas diucapkan apabila kita telah saling menjadi khalifatulloh di dalam berbagai hubungan kehidupan. Tangis kita akan sungguh-sungguh tidak tak berpenghabisan karena dengan mengucapkan wa iyyaka nasta'in, kita telah secara terang-terangan menipu Tuhan. Kita berbohong kepada-Nya berpuluh-puluh kali dalam sehari. Kita nyatakan bahwa kita meminta pertolongan hanya kepada Allah, padahal dalam sangat banyak hal kita lebih banyak bergantung kepada kekuatan, kekuasaan dan mekanisme yang pada hakikatnya melawan Allah."

Astaghfirullah, astaghfirullah..," geremang mulut para santri.

"Anak-anakku, pergilah masuk ke dalam dirimu sendiri, telusurilah perbuatan-perbuatanmu sendiri, masuklah ke urusan-urusan manusia disekitarmu, pergilah ke pasar, ke kantor-kantor, ke panggung-panggung dunia yang luas: tekunilah, temukanlah salah benarnya ucapan-ucapanku kepadamu.

Kemudian peliharalah kepekaan dan kesanggupan untuk tetap bisa menangis. Karena Alhamdulillah, seandainya sampai akhir hidup kita hanya diperkenankan untuk menangis karena keadaan-keadaan itu : air mata saja pun sanggup mengantarkan kita kepada-Nya."



Bahasanya kaum “langitan” ya.. tapi intinya bagus. Well, semoga ada manfaatnya... :)

Wednesday, May 13, 2009

till we meet again, fella

Pagi ini saya brangkat kerja dengan malas. Cuaca dingin sepertinya mengajak saya berlindung di balik selimut, meneruskan tidur. Di tengah jalanan yang macet, saya putuskan untuk menelpon salah satu teman baikku. Mencuri energi positif darinya. Berhasil..! :D

ngga lama setelah telfon ditutup, teman saya yang lain menelfon. “Mid, Farah udah ngga ada. Setengah jam yl meninggal.”

....

Hidup memang penuh rahasia ya...?

....

Kalau ingat jaman SMA, siapa sih yang tidak kenal Farah? Energik, aktif di teater, dan hobi membuat orang tertawa, membuat dia populer di kalangan guru dan anak-anak satu sekolah. Saya pikir, orang kantin dan satpam di gerbang pasti kenal juga sama dia. Suaranya yang lantang, gaya bicaranya yang ceplas-ceplos, dan pembawaannya yang selalu riang membuat Farah yang akhirnya punya panggilan Japra dikenal sebagai teman yang supel dan menyenangkan.

Well, saya memang tak terlalu akrab. Kami bertegur sapa dan ngobrol juga pas papasan atau dalam ga sengaja gabung dalam obrolan rame-rame. Lama ngga ketemu dan denger kabarnya, tiba-tiba suatu sore teman saya mengajak pergi ke rumah sakit menjenguk Japra. Saya pikir menjenguk ia dan bayinya, karena saya dengar kemarin dia sedang hamil. Saya putuskan ngga ikut, karena lokasinya juga cukup jauh, di daerah Senen. Saya cuma titip salam untuk Farah.

Beberapa minggu kemudian, saya gabung di milis teman-teman SMU. Dari sana saya dapatkan kabar, Farah sedang berjuang melawan sakit. Bukan karena ia baru melahirkan, tapi karena operasi pengangkatan dua kista dalam rahimnya. Alhamdulillah bayinya lahir selamat lewat operasi caesar. Akhirnya, kista itu berhasil diangkat. Dalam masa penyembuhan yang semakin menggembirakan, ia diperbolehkan pulang ke rumah... berkumpul kembali dengan suami dan bayi, juga keluarga yang setia menanti kesembuhannya. Detail kondisi terakhirnya selalu update di milis kami. Kami semua merasa lega, sambil berdoa semoga ia bisa segera pulih, memeluk bayi mungilnya..

Dua hari yang lalu saya dengar kabar kondisi Farah drop lagi. Ia kembali masuk ICU, dalam foto hasil jepretan teman yang menjenguk, saya kaget melihat Farah yang sedang tidak sadar, wajahnya bengkak, kaki dan tangannya terlihat kurus sekali, seperti tulang terbalut kulit. Sedih. Kenangan 9 tahun lalu kembali menari-nari di benak.

Katanya umur, jodoh, dan rezeki ada di tangan Tuhan. Tak seorang pun menyangka teman kami yang riang itu pergi lewat jalan ini. Farah melepas kehidupannya pukul 09.30 tadi. Selamat jalan, teman.. Semoga perjalananmu menuju Sang Khalik tenang, lapang dan terang...

Thursday, May 7, 2009

secret of happines

Saya lupa darimana mendapatkan kalimat-kalimat baik ini.
Salah satu rahasia untuk belajar menjadi bahagia, semoga.. :)



Rahasia Kecil Kebahagiaan

Rahasia kebahagiaan adalah memusatkan perhatian pada kebaikan dalam diri orang lain.

Sebab, hidup bagaikan lukisan: Untuk melihat keindahan lukisan yang terbaik sekalipun, lihatlah di bawah sinar yang terang, bukan di tempat yang tertutup dan gelap sama halnya sebuah gudang.

Rahasia kebahagiaan adalah tidak menghindari kesulitan.

Dengan memanjat bukit, bukan meluncurinya, kaki seseorang tumbuh menjadi kuat.

Rahasia kebahagiaan adalah melakukan sesuatu bagi orang lain.

Air yang tak mengalir tidak berkembang. Namun, air yang mengalir dengan bebas selalu segar dan jernih. Rahasia kebahagiaan adalah belajar dari orang lain, dan bukan mencoba mengajari mereka. Semakin Anda menunjukkan seberapa banyak Anda tahu, semakin orang lain akan mencoba menemukan kekurangan dalam pengetahuan Anda. Mengapa bebek disebut "bodoh"? Karena terlalu banyak bercuap-cuap.

Rahasia kebahagiaan adalah tertawa bersama orang lain, sebagai sahabat, dan bukan menertawakan mereka, sebagai hakim.

Rahasia kebahagiaan adalah tidak sombong. Bila Anda menganggap mereka penting, Anda akan memiliki sahabat ke manapun Anda pergi. Ingatlah bahwa musang yang paling besar akan mengeluarkan bau yang paling menyengat.

Kebahagiaan datang kepada mereka yang memberikan cintanya secara bebas, yang tidak meminta orang lain mencintai mereka terlebih dahulu. Bermurahhatilah seperti mentari yang memancarkan sinarnya tanpa terlebih dahulu bertanya apakah orang-orang patut menerima kehangatannya.

Kebahagiaan berasal dari menerima orang lain sebagaimana adanya; nyatanya menginginkan mereka bukan sebagaimana adanya.

Rahasia kebahagiaan adalah menjaga agar hati Anda terbuka bagi orang lain, dan bagi pengalaman-pengalaman hidup. Hati laksana pintu sebuah rumah.

Cahaya matahari hanya dapat masuk bilamana pintu rumah itu terbuka lebar.

Rahasia kebahagiaan adalah memahami bahwa persahabatan jauh lebih berharga daripada barang; lebih berharga daripada mengurusi urusan sendiri; lebih berharga daripada bersikukuh pada kebenaran dalam perkara-perkara yang tidak prinsipiil.


c? nice, isn't it?

iced war

Saya hendak bersiap mandi ketika mendengar sebuah percakapan menarik antara Farhan dan Kassandra Putranto (seorang psikolog keluarga) dalam talkshow radio. tema topik pagi itu adalah Perang Dingin, dan, kunci sebuah manajemen konflik saat "lawannya" adalah pasangan hidup. wuih.. beurat nih..


hm, yah itung-itung sangu lah ya buat nanti.. he he..


Nah, inilah dia rangkuman talkshow yang berhasil menggamit saya untuk duduk manis di atas kasur sampai akhirnya telat berangkat ke kantor :D


Dalam berhubungan dengan siapa pun, akan ada masa-masa yang tidak bisa kita hindarkan, salah satunya saat kita berseberangan, berbeda pendapat yang bermuara pada munculnya konflik. Sayangnya mengapa kita sering dipusingkan dengan perbedaan? Menemukannya, meruncingkan, lantas melupakan pada titik mana kita berada pada sebuah kebersamaan, harmoni yang membuat kita saling hormat dan sayang. Pada akhirnya kita lebih fokus membahas perbedaan tersebut, alih alih mencari solusi dari permasalahan yang dihadapi.


Sebuah konflik bisa jg berawal dari aksi labelling. Sebetulnya kita bisa memilih u tidak melakukan labelling-labelling yang akhirnya membuat kita tersakiti. Kadang seseorang memaksakan standarnya pada pasangan dan ketika itu tidak terpenuhi, orang tersebut akan tersakiti. Misalnya, setiap ulang tahun seseorang berharap pasangannya akan memberinya bunga dan hadiah. Karena itu sudah menjadi ukuran wajib sebuah perhatian dan kasih sayang pasangannya. Ketika sang pasangan pulang dengan membawa hadiah tanpa bunga, ia sakit hati, kecewa dan melabelinya dengan kata "kamu ngga sayang ya sama aku". Padahal kalau kita mau melihat lebih luas, sesungguhnya ukuran menyayangi kan tidak selebar label itu, pun kalau istrinya mau melihat dari sisi suaminya, atau sebaliknya, mungkin punya standar dan budaya (baca: nilai) yang ia bawa sejak kecil.


Hm, yen tak pikir-pikir benar juga ya, seringkali kita menemukan kekecewaan2 muncul akibat sistem standar dan label yang kita bakukan sendiri. Kuncinya adalah komunikasi dan keduanya saling mengerti satu sama lain dan tidak egois, menumbuhsuburkan ego masing-masing.


nah, ini nih yang butuh keahlian tingkat cihuy (saya ngga mau ah bilang tingkat tinggi, semua dimensi dalam sebuah relationship kan ada seninya masing2. hehe...) Sebaiknya kita memahami mekanisme pasangan saat menghadapi dan menyelesaikan masalah. ada yang right here right now, ada yang mundur sejenak dari masalah, atau ada yang lari dari masalah. Jadi, setelah kita memahami mekanisme satu sama lain, belajarlah untuk tidak memaksakan mekanisme kita padanya. kalau istilah teman saya, seperti main layang-layang, kita sama-sama memiliki keinginan dan harapan, maka harus pandai mengerti kapan menarik kapan mengulur.


Saat merasa kesal dan menjadi emosional, segera salurkan energi pada hal-hal yang membuat Anda produktif karena emosi itu bisa menjadi bensin dari segala perilaku. Saat emosional, baik itu marah, sedih, bahkan senang, orang bisa melakukan apapun. Wah, lucu juga nih, bisa beberes rumah mulai dari lap-lap, kebut-kebut, sapu-sapu sampai ngepel. mungkin kl emosinya advanced level bisa nyikati genteng. he.. he.. hm, satu paket pekerjaan upik abu bisa beres dalam sekejap mata nih.

ohya, berpikir dan bersikap positif juga bisa menghindarkan kita dari kebiasaan psikosomatis. asli, saya ngakak waktu mendengar kata ini. Awalnya saya mengernyit, tak paham. tapi saat mencerna lagi saya tergelak. psiko + somatis.. fitrahnya, perasaan perempuan memang lebih lembut dan halus dibanding pria. Namun pada kadar dan kondisi tertentu, akhirnya kehalusan itu bisa mendatangkan "kesakitan". Akhirnya, yang bersangkutan akan diribetkan dengan sakit kepala dan sakit perut yang bermula dari pikiran yang tidak menyenangkan.

Nah, serunya, dari sinilah kita akan belajar seni baru, yaitu bersabar dan ikhlas.. humm, tapi bab yang ini sih tidak dibahas di talkshow ibu Kassandra tadi.. ini hanya kesimpulan subjektif saya.

Wallahualam...

Smoga tak pernah merasa cukup untuk belajar...

Sunday, April 12, 2009

rekor derai-berderai

malam ini saya memutuskan untuk menguatkan hati, meneguhkan diri, dan membulatkan tekad...

Saya yakin pasti bisa...

Pasti kuat...

sampai selesai..



Nonton CINTA FITRI SEASON 3!
Episode terakhir bow!

Mau melihat bagaimana akhir dari sinetron digdaya yang sanggup mencuri hati dan mata dan waktu pemirsa Indonesia untuk melekatkan mata mereka berjam2 di depan tipi!

Dapet 3 penghargaan lo sbg sinetron terfavorit pilihan pemrisahsetiah, plus penghargaan untuk tangis2 para aktor dan artisnya... hihihi...

oh em ji. demi melihat advertisement di sudut kiri atas tv SCTV, "saksikan episode terakhir Cinta Fitri season 3", serta merta saya tertawa dan setengah berteriak pada ibu saya. "Ma, nanti malem ada sinetron penting yang harus kita lihat." sambil meneruskan mengupas mangga, tanpa menoleh beliau menyahut,"apaan?" "Cinta Fitri 3 ma, episode terakhir." beliau tertawa, "Ya ampun akhirnya abis juga ya. ck, yang isinya tangisan melulu itu kan?"

maaf ya pecinta setia serial CF dan para sinetron mania, mungkin it sounds synical or sarcastic, tapi beneran ampun dah. kok tega banget sih, ada sinetron stripping yang tiap saya switch ke channel itu adegannya nangis, marah pake tampar2an dan jambak2an (untung ngga ada aktor bancinya atau setan sekalian), plus maki2an ala orang dewasa (di jam prime time)...
kabarnya, salah satu artis pemeran utama sampai jatuh sakit, karena lakonnya mengharuskan dia banyak menangis. konyol amat sih ah...

makanya, ini harus dirayakan! mari nonton sambil makan kuaci..
ky apa ya endingnya?