Wednesday, May 13, 2009

till we meet again, fella

Pagi ini saya brangkat kerja dengan malas. Cuaca dingin sepertinya mengajak saya berlindung di balik selimut, meneruskan tidur. Di tengah jalanan yang macet, saya putuskan untuk menelpon salah satu teman baikku. Mencuri energi positif darinya. Berhasil..! :D

ngga lama setelah telfon ditutup, teman saya yang lain menelfon. “Mid, Farah udah ngga ada. Setengah jam yl meninggal.”

....

Hidup memang penuh rahasia ya...?

....

Kalau ingat jaman SMA, siapa sih yang tidak kenal Farah? Energik, aktif di teater, dan hobi membuat orang tertawa, membuat dia populer di kalangan guru dan anak-anak satu sekolah. Saya pikir, orang kantin dan satpam di gerbang pasti kenal juga sama dia. Suaranya yang lantang, gaya bicaranya yang ceplas-ceplos, dan pembawaannya yang selalu riang membuat Farah yang akhirnya punya panggilan Japra dikenal sebagai teman yang supel dan menyenangkan.

Well, saya memang tak terlalu akrab. Kami bertegur sapa dan ngobrol juga pas papasan atau dalam ga sengaja gabung dalam obrolan rame-rame. Lama ngga ketemu dan denger kabarnya, tiba-tiba suatu sore teman saya mengajak pergi ke rumah sakit menjenguk Japra. Saya pikir menjenguk ia dan bayinya, karena saya dengar kemarin dia sedang hamil. Saya putuskan ngga ikut, karena lokasinya juga cukup jauh, di daerah Senen. Saya cuma titip salam untuk Farah.

Beberapa minggu kemudian, saya gabung di milis teman-teman SMU. Dari sana saya dapatkan kabar, Farah sedang berjuang melawan sakit. Bukan karena ia baru melahirkan, tapi karena operasi pengangkatan dua kista dalam rahimnya. Alhamdulillah bayinya lahir selamat lewat operasi caesar. Akhirnya, kista itu berhasil diangkat. Dalam masa penyembuhan yang semakin menggembirakan, ia diperbolehkan pulang ke rumah... berkumpul kembali dengan suami dan bayi, juga keluarga yang setia menanti kesembuhannya. Detail kondisi terakhirnya selalu update di milis kami. Kami semua merasa lega, sambil berdoa semoga ia bisa segera pulih, memeluk bayi mungilnya..

Dua hari yang lalu saya dengar kabar kondisi Farah drop lagi. Ia kembali masuk ICU, dalam foto hasil jepretan teman yang menjenguk, saya kaget melihat Farah yang sedang tidak sadar, wajahnya bengkak, kaki dan tangannya terlihat kurus sekali, seperti tulang terbalut kulit. Sedih. Kenangan 9 tahun lalu kembali menari-nari di benak.

Katanya umur, jodoh, dan rezeki ada di tangan Tuhan. Tak seorang pun menyangka teman kami yang riang itu pergi lewat jalan ini. Farah melepas kehidupannya pukul 09.30 tadi. Selamat jalan, teman.. Semoga perjalananmu menuju Sang Khalik tenang, lapang dan terang...

No comments: