Tuesday, June 16, 2009

aku dan para kamu

http://nasional.kompas.com/read/xml/2009/06/16/1722294/pemilih.indonesia.masih.melihat.quottampilanquot.luar

ha.
tadi pagi saya ngobrol dengan teman seruangan tentang kebingungan saya menjelang juli nanti. ya, semakin dekat dengan hari pemilihan itu, saya semakin bingung tak tahu harus memilih siapa. awalnya saya kira saya sudah mantap dengan jodoh saya, pasangan ini dan anu. tapi beberapa minggu kemudian saya berubah pikiran. ah, sepertinya pasangan itu dan ini lebih meyakinkan.

eh, semakin ke sini semuanya keliatan banget ambisinya dan makin santer cela-celaan. ih. kok lucu ya? pada mau ngapain sih orang-orang itu?

iya ya.. kok sibuk betul, sampai emosi jiwa begitu membela diri? hehehe...

seperti rangkuman debat capres tadi malam (meski lebih tepat disebut kuis tebak capres, kl menurut saya, karena sama sekali ngga ada debat-debatnya): untuk memilih pasangan yang pro rakyat dan melanjutkan program dengan lebih cepat dan lebih baik.

huahahaha...
setiap mereka berusaha keraas memperlihatkan strategi perang mereka lah yang terbaik. hihihi.. kata mereka dan tim suksesnya, rakyat memang perlu pola kampanye yang seperti itu. seperti apa pak? bu? yang saling tuding? saling sindir? saling mengklaim sudah berbuat ini dan itu untuk rakyat, di masa kejayaan mereka masing-masing..? huihihi.. ini lucu. karena? karena apa ya?

ngga tau deh. menurut saya, kalau memang tulus mengakomodir kepentingan rakyat, simpelnya, untuk apa sih mereka gontok2an di panggung kampanye? kalau salah satu dari mereka menjadi pemimpin, berarti yang lain menjadi yang dipimpin kan? menjadi bagian dari komunitas rakyat itu sendiri. aduh, saya ini naif banget ya. ya, sudah jelaslah tidak mungkin semurni itu. meski bungkusnya sopan, wangi, rapi jali, pasti ada misi kheuseus yang mereka bawa. ada udang selalu di balik bakwan.. meski bakwan juga ngga selalu pake udang...

hahaha... ini tulisan apa sih? ngga mutu..

ya... saya kan cuma rakyat kecil yang biarpun bodoh dan buta politik merasa suaranya, yang bakal kadaluarsa lima tahun lagi, sangat mahal.. menyerahkan diri untuk dipimpin, disuruh apa-apa manut. ah aku kan tak mau salah pilih kamyu...

No comments: