Friday, December 5, 2008

my first debute

Oke, saya akhirnya merasakan jadi pembatik. Ukurannya sih baru se-sapu tangan, prosesnya pun masih yang sederhana dengan satu kali pewarnaan. Tapi seru..
Paling tidak, setelah selama ini hanya bisa membayangkan membatik lewat artikel-artikel yang saya tulis, akhirnya kesampaian juga membuat batik dengan tangan sendiri. :)

Jadi, begini prosesnya:
1. Mori atau kain yang akan dibatik, digambari dan dibuat polanya. Untuk batik tulis yang kualitasnya baik, motifnya cenderung lebih rumit dengan detail-detail kecil.
* Untuk mempersingkat waktu, guru saya memberi kain yang sudah digambari lebih dulu. Jadi saya nggak perlu kelamaan mikir mau membatik dengan motif apa. he... he... he...

2. Setelah digambari, kain digantung di gawangan atau dijepit dengan penampang kain. Tujuannya untuk mempermudah proses pembatikan.
* Kain batik yang akan saya kerjakan seukuran sapu tangan, jadi saya menggunakan penampang bulat dengan diameter kira-kira 30 cm.

3. Membatik. Nah... ini die yang membuatnya disebut batik! Proses penitikkan lilin/malam di atas kain dengan canting. Setelah dicelup ke wajan, ujung canting harus 'disebul' sedikit supaya lilin tidak gampang menggumpal dan menghambat proses pembatikan. Pembatikkan ini harus dilakukan bolak balik. Semakin tajam dan tebal kualitas pembatikan, maka warna dan pola yang dihasilkan nantinya akan semakin baik.
* Susye boo.. awalnya tangan saya sampai gemetaran saking kakunya. Kain saya sempat keclepretan malam karena gerak tangan saya yang kurang lincah. Plus, ketetesan malam yang rupanya panas bukan main. Tipsnya, selain sabar plus gesit, sesuaikan juga lubang canting dengan motif yang akan dibuat, agar hasil pewarnaan sempurna.

4. Pewarnaan. Kain yang sudah dibatik dicelupkan dua kali. Pertama, ke dalam larutan Naftol. Kedua ke dalam larutan warna yang diinginkan (bisa kimia atau alami).
* Sayang, untuk yang ini saya masih di asisteni, jadi belum ahli benar soal komposisi bahan-bahan kimianya..

5. Pelorodan. Kain direbus dengan air mendidih dalam kuali besar sambil terus diaduk-aduk, agar lilinnya lepas/melorod.
* Karena kain saya hanya seukuran sapu tangan, medianya hanya kompor kecil dan panci dandang. he... he... he...

6. Penjemuran. Nah, kain sudah 3/4 jadi. Tinggal tunggu kering dan siap digunakan...
* Untuk mewarnai kain dengan pewarna lain, proses membatik diulang lagi dari poin 3. Pola yang sudah diwarnai atau akan diwarnai dengan warna yang lainnya lagi ditutup dengan malam. Misalnya kalau ingin batik bernuansa merah, kuning, hijau dengan warna dasar merah. Maka pembatikan dilakukan 3 tahap dengan warna merah sebagai tahap pertamanya.


Begitulah...
Pengalaman membatik, suasana workshop, aroma malam, dan hangatnya canting, semuanya begitu menyenangkan. Saya sedang menanti-nanti nih kalau ada workshop batik lainnya. Kali lain, akan saya coba dengan kain yang lebih panjang dan warna yang lebih banyak!